Praktikum Asik Bersama Mencit
Haloooo! kali ini aku akan berbagi sedikit cerita mengenai keseruanku ketika berada di Laboratorium & praktikum Farmakologi.
Ilmu Farmakologi ini akan memberikan pengertian tentang khasiat dan mekanisme aksi obat. Mahasiswa diharapkan dapat mengaplikasikan dan membuktikan aktivitas antihiperglikemik dan efek toksikologi obat.
Praktikum kali ini akan dilakukan dengan menggunakan hewan uji, udah pada tau praktikum kali ini bakalan berkutat dengan apa? yap benar, Mencit.
Hewan percobaan sangat berperan penting dalam upaya memperbaiki kesehatan manusia, dimana hewan ini digunakan dalam uji-uji praklinis obat-obat baru. Penggunaanya dalam percobaan memerlukan perlakuan yg wajar & penuh kemanusiaan, mengingat bahwa perlakuan yg tidak wajar terhadap hewan akan memberikan hasil yg menyimpang.
Percobaan yg dilakukan di laboratorium Farmakologi selain menggunakan hewan percobaan (uji in vivo) juga tidak jarang melakukan uji-uji in vitro dan uji dengan organ atau jaringan teriosolasi.
Udah pada tahu kah apa bedanya uji in vivo dan uji in vitro?
Yap, betul. Uji in vivo adalah pemberian obat pada hewan uji secara oral. Uji in vitro adalah pemberian obat pada hewan uji melalui organ atau jaringan sel.
Karakteristik hewan uji yg digunakan (Mencit) yaitu mencit mudah ditangani, bersifat penakut, fotofobik, cenderung berkumpul sesamanya. Mencit juga merupakan hewan Nokturnal yg lebih aktif di malam hari , aktivitas ini akan menurun dengan kehadiran manusia.
Praktikum yg dilakukan di Laboratorium Farmakologi juga tak kalah seru lhoo, Mulai dari menghitung dosis yg digunakan untuk mencit, kemudian menyuntikan obat ke mencit, hingga mengamati reaksi mencit setelah di berikan atau di suntikan obat.
Terkadang, banyak sekali praktikan yg terluka karena terkena gigitan mencit karena mereka dalam memegang mencit belum benar sehingga menyebabkan mencit terlepas.
Cara memegang mencit yg benar adalah dielus tengkuk mencit hingga mereka tenang, kemudian pegang mencit pada tengkuknya lalu barulah ketika mencit berhasil dipegang segeralah melilitkan ekor mencit pada jari kelingking sehingga posisi mencit tetap dan tidak bergerak gerak.
Awalnya memang geli memegang mencit, karena bentuknya sama seperti tikus hanya ukurannya yg kecil dan berwarna putih, tapi ketika kalian melakukannya dengan rasa penuh kasih sayang pasti mudah kok...
Mencit itu sama halnya seperti kita, mereka makhluk hidup hanya saja mereka hewan, dan semestinya kita harus memperlakukan mereka dengan baik, mereka juga makhluk ciptaan Tuhan.
Betul kannnn??????
Sekian yahhh ceritaku! sampai jumpa :) Hehe.
Komentar
Posting Komentar